Menerka Masa Depan NTB Dengan Gagasan


Teori adalah pengalaman yang ditulis dan pengalaman adalah teori yang dipraktekan” ~ Badrul Munir ~ 

Berada di luar sistem bukan berarti kita berhenti peduli terhadap pembangunan daerah. Justru berada di luar sistem membuat kita leluasa berpikir dan berbuat tanpa harus terikat dengan regulasi dan aturan yang kaku. Seperti halnya yang dilakukan oleh Bapak Badrul Munir (Wakil Gubernur Periode 2008-2013). Meskipun tidak lagi menjabat, beliau tetap memberikan sumbangsih terbesarnya untuk kemajuan pembangunan NTB, baik berupa ide dan gagasan maupun yang bersifat moril dan materil. Maka tidaklah berlebihan jika saya menyebut beliau sebagai salah satu tokoh pembangunan NTB. 

Beberapa tahun terakhir beliau cukup aktif terlibat dan penyumbang pemikirannya dalam proses pengembangan pembangunan daerah di NTB. Banyak ide dan gagasannya untuk pembangunan infrastruktur, pengembangan ekonomi kawasan, pariwisata, dan lain-lain yang tertuang dalam bentuk buku, setidaknya kurang lebih 10 buku yang sudah beliau tulis. Terakhir bukunya yang sudah dicetak adalah berjudul “Menyikapi Krisis Inovasi Daerah”. 

Potensi sumber daya alam yang berlimpah tidak akan tergarap dengan baik, jika tidak adanya kreatifitas dan inovasi dari pengelolanya. Sangat penting seorang pemimpin menjalankan pemerintahan dengan pengetahuan, karna dengan pengetahuanlah lahirnya kreativitas dan inovasi. Pengalaman-pengalamannya di lingkup pemerintahan juga disisipkan dalam bukunya. 

Pada 2016 ini beliau sedang menulis dan menyelesaikan tiga buku yang cukup penting untuk pembangunan NTB. Yang pertama berjudul “NTB PUSAT PANGAN HALAL DUNIA” buku ini merupakan inovasi di sektor pertanian dan tanaman pangan. Meski gagasannya sepintas terlihat melangit, namun sangat membumi. Karena pada proses aktualisasinya sangat berdampak positif untuk kemajuan ekonomi petani di pedesaan. 

Kedua adalah “SAMOTA” (SALEH MOYO TAMBORA). Titik sentral pembangunan ekonomi Pulau Sumbawa ada di tiga kawasan ini. Teluk Saleh misalnya merupakan wilayah maritim yang kaya akan potensi laut. Moyo merupakan kawasan pariwisata yang juga diperhitungkan oleh dunia. Dan Tambora yang kaya akan sejarah, budaya, dan sumber daya alam. 

Dan yang ketiga adalah “PULAU SUMBAWA 2025” gagasan terakhir ini semacam mimpi yang tergrend design dalam bentuk roadmap. Ini saya anggap sebagai buku besar tahapan-tahapan rencana kerja rinci yang menggambarkan tujuan yang ingin dicapai untuk masa depan Pulau Sumbawa. Ide dan gagasan ini tentu melalui banyak tahapan survei, analisis data informasi, dan perhitungan yang matang. 

Konsep ini tentu tidak hanya sekedar teori dan wacana belaka, tapi merupakan sebuah inovasi untuk kemajuan ekonomi yang tentunya harus didukung bersama, terutama para stekholder sebagai pengelola dan pelaksana pembangunan daerah.
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 comments :

Post a Comment