Seiring dengan berkembangnya ekonomi kreatif diberbagai daerah, membuat para pemuda Desa Roi ini termotifasi untuk berkarya. Mereka yang tergabung dalam Komunitas Bombo Roi-Art (BBR-Art) ini membangun kreativitas melalui karya kaligrafi.
Sejak dibentuknya
Komunitas BBR-Art 2014 lalu, hingga kini keanggotaannya sudah mencapai 20
orang. Dan karya-karya mereka sekarang sudah mencapai puluhan hingga ratusan
kaligrafi. Selain belajar ilmu tentang pembuatan kaligrafi, hiasan dinding dll,
mereka juga belajar banyak hal tentang ilmu pengetahuan lainnya.
Karya-karya mereka
ini tidak hanya disimpan dan di pajang saja di komunitas, akan tetapi mereka
juga menjualnya diberbagai kalangan. Mereka pun menerima pesanan sesuai dengan
yang diinginkan. Kaligrafi yang mereka buat di jual dengan harga yang
bervariatif, tergantung jenis dan ukurannya yang Disesuaikan dengan keinginan
dan pesanan dari calon pembeli.
Kaligrafi buatan
pemuda Roi ini umumnya terbuat dari bahan logam kuningan berwarna keemasan
dengan bingkai fiber dan kaca. Untuk satu kaligrafi dengan panjang 145 cm dan
lebar 50 cm yang dilapisi dengan kaca setebal 5 mm dihargai 2-3 jt. Besar
kecilnya harga tergantung besar kecilnya ukuran yang dipesan dan juga akan
dilihat dari tingkat kerumitan pada proses pembuatan.
Menurut Ketua
Komunitas BBR-Art mas Roy Js, dibentuknya komunitas ini untuk mengembangkan
potensi pemuda lewat kreatifitas dan inovasi. Juga dengan harapan dapat
mengurangi angka pengangguran di desa kami. Dan kami berkomitmen untuk
membangun kesadaran diri dan generasi terhadap pentingnya saling menghargai dan
menjaga kearifan lokal. Ungkapnya.
Meski mereka tidak
mendapat bantuan dan perhatian dari pemerintah setempat. Mereka tetap semangat
membangun kemandirian diri dan kelompok lewat karya nyata. Semestinya
pembangunan dan pembinaan SDM secara berkelanjutan adalah hal yang harus
dilakukan, karena melalui pemudalah daerah dan bangsa ini berkembang dan maju.
(Ardi)
0 comments :
Post a Comment