Teluk Bima Bisa Lebih Indah Dari Sungai Siene




Paris Prancis memang selalu menyimpan sejuta keindahan. Paris memang pantas dilabeli dengan kota romantis di Dunia. Budaya, sejarah dan pariwisata menjadi kekuatan penting perekonomian masyarakat Paris. Tiga hal itu memiliki keunikan dan daya tarik masing-masing. Bisa dikatakan sangat rugi ketika wisatawan tidak menjelajahi seluruh kota Paris. Entah mengapa saya selalu membandingkan Paris Prancis dengan Bima. Ada banyak kesaamaan yang saya lihat, baik pada letak geografisnya maupun pada kekayaan sejarah dan budayanya. Selain itu saya sangat bermimpi untuk berkunjung ke Paris. Dan mungkin pada beberapa dekade yang akan datang, Bima akan jauh lebih indah dari Paris.


Ada dua tulisan saya mengenai Paris sebagai bahan inspirasi untuk pembangunan Kota Bima. Antara lain Arc de triomple dan Benteng Asakota serta Louvre Museum dan Sepinya Asi Mbojo. Nah, saya akan melanjutkan pengelanaan mimpi dan imajinasi saya untuk Kota Bima layaknya Kota Paris Prancis. Kali ini saya akan membandingkan Teluk Bima dan Sungai Siene.

Hingga hari ini, teluk bima seolah tidak menemukan dirinya dalam pentas wisata dunia. Teluk Bima merupakan lokasi atau tempat yang sangat prospektus untuk dikembangkan sebagai pusat wisata di Kota Bima. Itu bisa dilihat dari infrastruktur yang memadai, baik jalur laut, darat dan udara, semuanya sudah terpenuhi. Hanya butuh sedikit saja terobosan inovasi dan kemauan dari berbagai pihak untuk mengembangkan potensi teluk bima yang sungguh sangat kaya ini.

Sungai Siene sebenarnya jauh lebih indah dari teluk bima. Namun Paris memiliki SDM yang sangat kreatif, inovatif dengan terobosan yang sungguh luar biasa dalam mengelola dan mengembangkan kawasan wisata. Sungai Siene awalnya adalah sebuah desa nelayan yang terpinggirkan, namun karena Siene merupakan sungai yang membelah dua kota, di tepi kanan adalah Paris Utara dan disebelah kiri Paris Selatan. Lambat laun, desa nelayan itu disulap menjadi salah satu kawasan wisata padat pengunjung di Prancis. Sungai ini juga menjadi salah satu jalur lalu lintas air komersial terutama bagian dalam kota Paris. Para wisatawan yang ingin melihat Paris dari jalur laut, cukup dengan sekali naik kapal dan bisa menjelajahi seluruh keindahan di sepanjang sungai Siene. Dari sepanjang jalur Siene saja kita dapat menikmati banyak hal, mulai dari jembatan gembok yang biasa dikenal dengan gembok cinta, kita juga dapat melihat menara Eiffel, dan berbagai macam arsitektur unik karya para seniman mutakhir. Juga disana berjejer kafe-kafe dengan setingan outdoor dan beberapa industri kreatif lainnya.

Di teluk bima sendiri, sangat mungkin dikembangkan layaknya sungai siene. Potensi wisata sepanjang teluk bima sangat banyak. Mulai dari potensi bahari, potensi budaya dan sejarah, juga tidak terlepas berbagai macam dan ragam industri kreatif yang akan bermunculan. Tentunya melalui penataan dan grand desain yang jelas dan terukur. Pasar Amahami bisa di desain menjadi pasar industri kreatif, di taman Amahami bisa dibuat alun-alun yang megah lengkap dengan panggung seni budaya, disepanjang lawata hingga wadu mbolo dikembangkan wisata pantai. Sedangkan di pintu masuk kota Bima bisa di bangun benteng besar atau gapura besar yang melambangkan garuda berkepala dua, layaknya benteng kemenangan Napoleon Bonaparte di Paris Prancis. Masih banyak potensi disepanjang jalur teluk Bima yang apabila ingin dikembangkan. Dan arsitekturnya harus lebih banyak menonjolkan ke-bima-an, dengan begitu Bima tidak hanya dikenal dengan wisata lautnya, tapi juga budaya dan sejarahnya.

Jika hal ini dapat dilakukan, maka Sungai Siene tak seindah Teluk Bima.

Diolah dari berbagai sumber
Foto:Adhit Photowork


Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 comments :

Post a Comment